MAKALAH
MULOK (Kimia Terapan)
Home Industri
Home Industri
“PEMBUATAN TELUR ASIN”
Di Susun Oleh :
Gustin Juna
Saputri
Kelas : X RMBI 5
KEMENTERIAN AGAMA RI
MADRASAH AHLIYAH NEGERI (MAN) 1 MODEL BENGKULU
Jl. Cimanuk Km 6,5 Telp. (0736) 21845
TAHUN AJARAN 2012/2013
KOTA BENGKULU
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas petunjuknya kami dapat menyelesaikan
makalah sesuai dengan tugas yang diamanahkan kepada kami, sehingga makalah ini
dapat terselesaikan secara tuntas. Dan tentunya dengan karunia-Nya jualah
penulis dapat menyelesaikan penulisan Makalah ini pada waktunya.
Shalawat beriring salam tak puas-puasnya kita
kirimkan kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW, karena hanya dengan
petunjuknya dan segala usaha upaya beliau, kita dapat rasakan kehidupan yang
berbudaya, beraturan dan menjadikan kita makhluk yang lebih mulia dihadapan Tuhan.
Harapan saya
semoga makalah dengan judul “PEMBUATAN TELUR ASIN”ini membantu saya dalam
panunjang penilaian dalam mata pelajaran Kimia Terapan ini, agar menjadi lebih
baik.
Makalah ini saya akui masih banyak
kekurangan. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para guru, dan teman sekalian
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini,
sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Wassalamualaikum
Wr.Wb
Bengkulu, 9 februari
2013
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................
DAFTAR ISI ..............................................................................................
BAB. I PENDAHULUAN..................................................
1.1 Latar Belakang.......................................................................
1.2 Rumusan Masalah .................................................................
1.3 Tujuan ....................................................................................
BAB. II TINJAUAN PUSTAKA.......................................
BAB. III METODOLOGI ................................................
3.1 Bahan dan Alat ......................................................................
3.2 Cara Kerja................................................................................
BAB. IV PENUTUP.............................................................
4.1 Kesimpulan.............................................................................
4.2 Saran.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
BAB. I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin
canggih, merambat kepada setiap aspek kehidupan, tingkat persaingan yang
semakin tinggi memaksa setiap orang lebih jeli dalam membaca setiap peluang
dalam usaha mengembangkan keterampilan dan keahliannya untuk menjawab tantangan
zaman. Rendahnya tingkat keterampilan dan keahlian yang dimiliki oleh
sebagian besar penduduk Indonesia merupakan salah satu alasan kenapa angka
pengangguran di Indonesia semakin meningkat.
Padahal usaha yang dilakukan pemerintah dalam
memberantas kemiskinan dan kebodohan sudah menjadi agenda utama dari
pemerintah. Salah satu contoh yaitu dengan mencetuskan wajib belajar 9 Tahun
dan memberikan pinjaman dengan suku bunga ringan untuk meningkatkan taraf hidup
bangsa Indonesia tersebut. Namun semua itu ternyata tidaklah cukup, karena
belum didukung oleh sumber daya manusia yang terampil dan berkeahlian yang
dapat dimanfaatkan untuk membuka peluang usaha, menciptakan lapangan kerja
sendiri, atau berkreasi yang menghasilkan tentunya yang dapat berdampak pada
penekanan terhadap tingginya angka pengangguran, tingginya angka
kemiskinan yang ada di Indonesia tersebut.
Peluang untuk mendapatkan penghasilan yang
memadai dan menguragi pengangguran sangat banyak dan berada di sekitar kita.
Salah satu diantaranya produksi telur yang dihasilkan oleh hewan unggas yang
dipelihara secara manual oleh masyarakat menciptakan peluang yang sangat tepat.
Telur-telur yang hanya dikonsumsi secara sederhana dan kebutuhan untuk jamu
sebenarnya cukup menjajikan jika dikelola oleh tenaga-tenaga terampil sehingga
telur yang dibuat menjadi makanan sederhana bisa dihasilkan telur yang bergizi
tinggi sebagai makanan dan dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar.
Contohnya pembuatan telur asin yang sangat laku keras dipasaran.
1.2 Rumusan Masalah
Makalah ini akan merumuskan tiga permasalahan
tentang Telur Asin. Masalah - masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1.
Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan
Telur Asin !
2.
Apa saja kandungan gizi di dalam Telur Asin ?
3.
Apakah dengan cara pengasinan tersebut dapat
membuat awet Telur ?
1.3
Tujuan
Sesuai dengan perumusan masalah,
tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui cara pembuatan Telur Asin.
2.
Apa sajakah kandungan gizi dalam Telur Asin.
3.
Untuk mengetahui apakah dengan cara pengasinan
itu dapat membuat awet Telur.
BAB. II TINJAUAN PUSTAKA
Telur merupakan alat dan cara berkembang biak bagi unggas
dan sebagian hewan. Telur secara
alami disiapkan oleh induknya untuk menunjang kehidupan dan perkembangan embrio
dengan sempurna. Selain dibungkus
dengan kulit yang keras sebagai pelindung, telur juga dilengkapi dengan bahan makanan yang lengkap.
Bagi manusia, telur dipandang
dari dua sudut. Pertama, sebagai jalan mengembangbiakkan ternak, dan kedua sebagai sumber makanan yang bergizi tinggi. Oleh sebab itu, produksi telur
tanpa pembuahan mulai dikembangkan. Populerlah ayam ras petelur, burung puyuh, dan bebek
dikandang,
Telur
asin adalah telur segar yang diolah dalam keadaan utuh, diawetkan sekaligus
diasinkan dengan mengunakan bahan gram . Telur itik yang diasin mengandung
keuntungan seperti :
Nilai gizi telur dapat dippertahankan dalam waktu relative lama
·
nilai ekonomis
telur dapat ditingkatkan
·
memenuhi selera
konsumen telur itik
·
merupakan
alternatif pemasaran disamping telur segar
Syarat syarat telur yang akan diasin:
·
harus Telur masih
segar dan baru
·
telur sudah
diberesihkan dari kotoran
·
kulit telur masih
utuh tidak retak
·
sebelum diasin
telur harus diamplas untuk memudahkan proses pengasinan
Telur asin adalah telur itik yang diolah dalam keadaan utuh, dimana kandungan garam didalam telur dapat menghambat perkembangan
organisme dan sekaligus memberikan aroma yang khas, sehingga telur dapat
disimpan dalam waktu relatif lama. Ada beberapa cara pengasinan telur itik,
tetapi pad dasarnya dapat dibagi 2 yaitu cara basah dan cara kering. Cara basah
yaitu dengan merendam telur itik dalam larutan garam jenuh, sedangkan cara
kering yaitu dengan menggunakan bahan pembungkus, baik dari bahan tanah liat,
bubuk bata atau menggunakan garam atau bahan lain yang telah dicampur dengan
garam.
A.
Telur asin prinsip pembungkusan kering (dry packing)
·
Bahan pengawet
dan ukuran
:
untuk 100 butir telur
perlu campuran bata merah 1 kg ,abu 1 kg, garam 0,5kg, asam sendawa 25 gr.
·
Cara :
Campurkan bahan pebgawet hingga terbentuk adonankemudian telur disimpan
sampai 2 minggu telur asin siap di pasarkan.
B.
Telur asin prinsip perendaman (immersion in liquid)
·
Bahan dan ukuran :
100 butir telur butuh 10
liter air 3 kg garam,13 gram asam sendawa (1%)
·
Cara :
Larutan bahan pengawet dimasak sampai mendidih,lalu didinginkan,telur yang
telah dicuci bersih sampai 2 minggu kemudian di rebus disimpan pada suhu kamar.
C.
Telur asin sistem gadap
·
Bahan:
Dibuat adaonan garam
dengan batu merah atau lumpur
·
Cara:
Telur yang telah di cuci,
masukkan ke adonan selama 10-15 hari, lalu digulung dalam adonan abu, garam dan
disimpan dalam kotak ditempat agak lembab.
D.
Telur asin sistem lagadap
Telur yang telah dicuci bersih benamkan pada larutan garam dapur pekat
selama 7-8 hari lalu dicuci dan direbus (tahan 2 minggu)
Ada pula cara pengawetan telur yang mempertahankan rasa aslinya
1.
Telur dengan asli
sistem alfin
Telur segar umur 2 hari dicuci bersih, digosok dengan
kapas beralkohol (95-960) lalu dicelupkan dalam cairan parafin suhu 50-60 C
selam 10 menit keringkan dan simpan ditempat yang aman (tahan 6 bln).
2.
Telur dengan rasa
asli sistem akasia
Kilit akasia (240 gr)
ditumbuk, dicampur air (20 liter) direbus selama 1 jam. Setelah dingin telur
direndam pada larutan tsb.
3.
Telur denagn rasa
asli sistem MIPA
Telur segar dicelupkan
dalam minyak kelapa (0,25 liter) denagn posisi lancip dibawah ( tahan 3 minggu).
4.
Telur dengan rasa
asli sistem kanpla.
Telur segar yang telah dibersihkan dimasukkan dalam kantong
plastik/dirangkap tutup kantong dalam kantong kuat kuat ( tahan 3 minggu)
ada beberapa cara pengasinan telur itik yang semuanya menggunakan bahan
utama garam yakni
- Cara pengasinan telur ”halidan”
Adalah pengasinan telur yang menggunakan bahan pembungkus
tanah liat dan garam dengan perbandingan 1;1 telur yang diasinkan dengan cara
ini bisa disimpan selama 30 hari
- Cara pengasinan telur ”pindan”
Adalah pengasinan
telur yang menggunakan bahan pembungkus serbuk gergaji dengan perbandingan 1:1:1
telur yang diasinkan dengan cara ini bisa di pertahankan selam 30 hari
- Cara pengasinan telur ” dsaudan”
Adalah pengasinan telur yang menggunakan bahan pembungkus
nasi, dan garam dengan perbandingan 1:1 telur yang diasinkan dengan cara ini
bisa disimpan selama 180 hari
- Cara pengasinan telur ” larutan garam jenuh”
Adalah pengasinan telur yang menggunakan air garam
perbandingan bahan adalah 1:1 atau 1:2 telur yang diasinkan dengan cara ini
bisa di pertahankan/disimpan selama 15 hari
- Cara pengasinan telur ”brebes”
Adalah pengasinan telur yang menggunakan bubuk bata
merah, garam, Ciu/arak, sendawa dan gula merah penggunaan Ciu/arak sebagai
pembentuk pasta berguna untuk menghilangkan bau amis pada telur itik. Sendawa
untuk mempertahankan warna putih telur dan kuning telur gula merah untuk
menetralisasi rasa pahit sendawa
BAB. III METODELOGI
3.1Bahan
dan Alat
a.
Alat :
1)
Ember
2)
Alat pengaduk
3)
Kuali tanah atau panci
4)
Toples atau tempat penyimpan telur
5)
Kain lap
b.
Bahan :
1)
Telur bebek atau itik
2)
Abu gosok atau batu bata
3)
Garam
4)
Amplas
5)
Air
3.1CARA
KERJA
1.
Pilih telur yang bermutu baik
(tidak retak atau busuk).
2. Bersihkan telur dengan
jalan mencuci atau dilap dengan air hangat, kemudian keringkan.
3.
Amplas seluruh permukaan telur agar pori-porinya terbuka.
4.
Buat adonan pengasin yang terdiri dari campuran abu gosok dan
garam, dengan perbandingan sama (1:1). Dapat pula digunakan adonan yang terdiri
dari campuran bubuk bata merah dengan garam.
5.
Tambahkan sedikit air ke dalam adonan kemudian aduk sampai adonan
berbentuk pasta.
6.
Bungkus telur dengan adonan satu persatu secara merata sekeliling
permukaan telur, kira-kira setebal 1~2 mm.
7. Simpan telur dalam kuali
atanah atau ember plastik selama 15 ~ 20 hari. Usahakan agar telur tidak pecah,
simpan di tempat yang bersih dan terbuka.
8.
Setelah selesai bersihkan telur dari adonan kemudian rendam dalam
larutan the selama 8 hari (bila perlu).
BAB.
IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari
yang telah di paparkan pada halaman-halaman sebelumnya, dapat di simpulkan
bahwa, kandungan gizi dalam telur asin, Warisno
(2005:3) Menyatakan bahwa telur bebek juga mengandung mineral kalsium dan
magnesium. Telur memenuhi kriteria sebagai bahan makanan yang bernilai biologi
tinggi karena proteinnya mudah dicerna dengan koefisien cerna 96%. Dibandingkan
dengan daging sapi, beras, dan jagung, nilai biologi protein telur bebek paling
tinggi karena mudah dicerna oleh tubuh, telur sangat cocok dikonsumsi terutama
oleh anak balita (membutuhkan protein 15 gram per hari).
Di
samping itu pula dengan cara pengasinan ini dapat membuat Telur asin menjadi lebih awet sebab garam selain memberi rasa asin
berfungsi sebagai pengawet. Garam yang merasuk kedalam telur berfungsi sebagai antiseptik dan
pengendali mikroorganisme penyebab pembusukan.
Dan
dengan adanya pembuatan makalah ini pula dapat diketahui bagaimana cara
pembuatan pengasinan Telur asin tersebut, yang mana dapat di lihat pada
halaman-halaman sebelumnya.
4.2
SARAN
Penulis
mengharapkan tentunya hal ini menjadi satu hal yang bermanfaat bagi pembaca.
Kemudian keterampilan dan keahlian yang telah diperoleh dari makalah ini dapat
berdaya guna bagi kita semua, bahkan bisa menimbul pengusaha telur asin yang
memiliki pangsa pasar yang luas, mampu memberikan peluang kerja bagi masyarakat
sekitar, dan juga untuk dapat mempersiapkan diri dalam kompetisi persaingan
yang sehat dalam hal penciptaan peluang kerja yang produktif.
Terakhir penulis
mengharapkan kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya, dan tidak
lupa penulis juga mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun untuk
lebih menyempurnakan isi daripada makalah ini. Mudah - mudahan Tuhan selalu
melimpahkan ridho dan kasih sayang-Nya kepada kita semua. Amin.
DAFTAR
PUSTAKA
Warisno.2005. Membuat Telur Asin
Aneka Rasa. Jakarta : PT Agromedia Pustaka