Minggu, 03 November 2013

Makalah Pembuatan Telur Asin



MAKALAH
MULOK (Kimia Terapan)
Home Industri
“PEMBUATAN TELUR ASIN”

Di Susun Oleh          :
      
  Gustin Juna Saputri


Kelas : X RMBI 5

KEMENTERIAN AGAMA RI
MADRASAH AHLIYAH NEGERI (MAN) 1 MODEL BENGKULU
Jl. Cimanuk Km 6,5 Telp. (0736) 21845
TAHUN AJARAN 2012/2013
KOTA BENGKULU


Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas petunjuknya kami dapat menyelesaikan makalah sesuai dengan tugas yang diamanahkan kepada kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan secara tuntas. Dan tentunya dengan karunia-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan penulisan Makalah ini  pada waktunya.
 Shalawat beriring salam tak puas-puasnya kita kirimkan kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW, karena hanya dengan petunjuknya dan segala usaha upaya beliau, kita dapat rasakan kehidupan yang berbudaya, beraturan dan menjadikan kita makhluk yang lebih mulia dihadapan Tuhan.
Harapan saya semoga makalah dengan judul “PEMBUATAN TELUR ASIN”ini membantu saya dalam panunjang penilaian dalam mata pelajaran Kimia Terapan ini, agar menjadi lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para guru, dan teman sekalian untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini, sehingga kedepannya dapat lebih baik.


Wassalamualaikum Wr.Wb

                                                                                                Bengkulu, 9 februari 2013


                                                                                                            Penulis




DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................
DAFTAR ISI ..............................................................................................
BAB. I PENDAHULUAN..................................................
1.1 Latar Belakang.......................................................................
1.2 Rumusan Masalah .................................................................
1.3 Tujuan ....................................................................................
BAB. II TINJAUAN PUSTAKA.......................................
BAB. III METODOLOGI ................................................
3.1 Bahan dan Alat ......................................................................
3.2 Cara Kerja................................................................................
BAB. IV PENUTUP.............................................................
4.1 Kesimpulan.............................................................................
4.2 Saran.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................











BAB. I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih, merambat kepada setiap aspek kehidupan, tingkat persaingan yang semakin tinggi memaksa setiap orang lebih jeli dalam membaca setiap peluang dalam usaha mengembangkan keterampilan dan keahliannya untuk menjawab tantangan zaman. Rendahnya tingkat keterampilan dan keahlian  yang dimiliki oleh sebagian besar penduduk Indonesia merupakan salah satu alasan kenapa angka pengangguran di Indonesia semakin meningkat.
Padahal usaha yang dilakukan pemerintah dalam memberantas kemiskinan dan kebodohan sudah menjadi agenda utama dari pemerintah. Salah satu contoh yaitu dengan mencetuskan wajib belajar 9 Tahun dan memberikan pinjaman dengan suku bunga ringan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia tersebut. Namun semua itu ternyata tidaklah cukup, karena belum didukung oleh sumber daya manusia yang terampil dan berkeahlian yang dapat dimanfaatkan untuk membuka peluang usaha, menciptakan lapangan kerja sendiri, atau berkreasi yang menghasilkan tentunya yang dapat berdampak pada penekanan terhadap tingginya angka pengangguran, tingginya angka  kemiskinan yang ada di Indonesia tersebut.
Peluang untuk mendapatkan penghasilan yang memadai dan menguragi pengangguran sangat banyak dan berada di sekitar kita. Salah satu diantaranya produksi telur yang dihasilkan oleh hewan unggas yang dipelihara secara manual oleh masyarakat menciptakan peluang yang sangat tepat. Telur-telur yang hanya dikonsumsi secara sederhana dan kebutuhan untuk jamu sebenarnya cukup menjajikan jika dikelola oleh tenaga-tenaga terampil sehingga telur yang dibuat menjadi makanan sederhana bisa dihasilkan telur yang bergizi tinggi sebagai makanan dan dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar. Contohnya pembuatan telur asin yang sangat laku keras dipasaran.





1.2 Rumusan Masalah
                                                    
Makalah ini akan merumuskan tiga permasalahan tentang  Telur Asin. Masalah -  masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

1.      Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan Telur Asin !
2.      Apa saja kandungan gizi di dalam Telur Asin ?
3.      Apakah dengan cara pengasinan tersebut dapat membuat awet Telur ?

1.3 Tujuan

Sesuai dengan perumusan masalah, tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1.      Untuk mengetahui cara pembuatan Telur Asin.
2.      Apa sajakah kandungan gizi dalam Telur Asin.
3.      Untuk mengetahui apakah dengan cara pengasinan itu dapat membuat awet Telur.















BAB. II TINJAUAN PUSTAKA
Telur merupakan alat dan cara berkembang biak bagi unggas dan sebagian hewan. Telur secara alami disiapkan oleh induknya untuk menunjang kehidupan dan perkembangan embrio dengan sempurna. Selain dibungkus dengan kulit yang keras sebagai pelindung, telur juga dilengkapi dengan bahan makanan yang lengkap.
Bagi manusia, telur dipandang dari dua sudut. Pertama, sebagai jalan mengembangbiakkan ternak, dan kedua sebagai sumber makanan yang bergizi tinggi. Oleh sebab itu, produksi telur tanpa pembuahan mulai dikembangkan. Populerlah ayam ras petelur, burung puyuh, dan bebek dikandang,
Telur asin adalah telur segar yang diolah dalam keadaan utuh, diawetkan sekaligus diasinkan dengan mengunakan bahan gram . Telur itik yang diasin mengandung keuntungan seperti :
Nilai gizi telur dapat dippertahankan dalam waktu relative lama
·         nilai ekonomis telur dapat ditingkatkan
·         memenuhi selera konsumen telur itik
·         merupakan alternatif pemasaran disamping telur segar
Syarat syarat telur yang akan diasin:
·         harus Telur masih segar dan baru
·         telur sudah diberesihkan dari kotoran
·         kulit telur masih utuh tidak retak
·         sebelum diasin telur harus diamplas untuk memudahkan proses pengasinan
Telur asin adalah telur itik yang diolah dalam keadaan utuh, dimana kandungan garam didalam telur dapat menghambat perkembangan organisme dan sekaligus memberikan aroma yang khas, sehingga telur dapat disimpan dalam waktu relatif lama. Ada beberapa cara pengasinan telur itik, tetapi pad dasarnya dapat dibagi 2 yaitu cara basah dan cara kering. Cara basah yaitu dengan merendam telur itik dalam larutan garam jenuh, sedangkan cara kering yaitu dengan menggunakan bahan pembungkus, baik dari bahan tanah liat, bubuk bata atau menggunakan garam atau bahan lain yang telah dicampur dengan garam.
A.      Telur asin prinsip pembungkusan kering (dry packing)
·         Bahan pengawet dan ukuran :
untuk 100 butir telur perlu campuran bata merah 1 kg ,abu 1 kg, garam 0,5kg, asam sendawa 25 gr.
·         Cara :
Campurkan bahan pebgawet hingga terbentuk adonankemudian telur disimpan sampai 2 minggu telur asin siap di pasarkan.

B.      Telur asin prinsip perendaman (immersion in liquid)
·         Bahan dan ukuran :
100 butir telur butuh 10 liter air 3 kg garam,13 gram asam sendawa (1%)
·         Cara :
Larutan bahan pengawet dimasak sampai mendidih,lalu didinginkan,telur yang telah dicuci bersih sampai 2 minggu kemudian di rebus disimpan pada suhu kamar.

C.      Telur asin sistem gadap
·         Bahan:
Dibuat adaonan garam dengan batu merah atau lumpur
·         Cara:
Telur yang telah di cuci, masukkan ke adonan selama 10-15 hari, lalu digulung dalam adonan abu, garam dan disimpan dalam kotak ditempat agak lembab.

D.     Telur asin sistem lagadap
Telur yang telah dicuci bersih benamkan pada larutan garam dapur pekat selama 7-8 hari lalu dicuci dan direbus (tahan 2 minggu)
Ada pula cara pengawetan telur yang mempertahankan rasa aslinya
1.      Telur dengan asli sistem alfin
Telur segar umur 2 hari dicuci bersih, digosok dengan kapas beralkohol (95-960) lalu dicelupkan dalam cairan parafin suhu 50-60 C selam 10 menit keringkan dan simpan ditempat yang aman (tahan 6 bln).
2.      Telur dengan rasa asli sistem akasia
Kilit akasia (240 gr) ditumbuk, dicampur air (20 liter) direbus selama 1 jam. Setelah dingin telur direndam pada larutan tsb.
3.      Telur denagn rasa asli sistem MIPA
Telur segar dicelupkan dalam minyak kelapa (0,25 liter) denagn posisi lancip dibawah ( tahan 3 minggu).
4.      Telur dengan rasa asli sistem kanpla.
Telur segar yang telah dibersihkan dimasukkan dalam kantong plastik/dirangkap tutup kantong dalam kantong kuat kuat ( tahan 3 minggu)
ada beberapa cara pengasinan telur itik yang semuanya menggunakan bahan utama garam yakni
  1. Cara pengasinan telur ”halidan”
Adalah pengasinan telur yang menggunakan bahan pembungkus tanah liat dan garam dengan perbandingan 1;1 telur yang diasinkan dengan cara ini bisa disimpan selama 30 hari
  1. Cara pengasinan telur ”pindan”
Adalah pengasinan telur yang menggunakan bahan pembungkus serbuk gergaji dengan perbandingan 1:1:1 telur yang diasinkan dengan cara ini bisa di pertahankan selam 30 hari
  1. Cara pengasinan telur ” dsaudan”
Adalah pengasinan telur yang menggunakan bahan pembungkus nasi, dan garam dengan perbandingan 1:1 telur yang diasinkan dengan cara ini bisa disimpan selama 180 hari
  1. Cara pengasinan telur ” larutan garam jenuh”
Adalah pengasinan telur yang menggunakan air garam perbandingan bahan adalah 1:1 atau 1:2 telur yang diasinkan dengan cara ini bisa di pertahankan/disimpan selama 15 hari
  1. Cara pengasinan telur ”brebes”
Adalah pengasinan telur yang menggunakan bubuk bata merah, garam, Ciu/arak, sendawa dan gula merah penggunaan Ciu/arak sebagai pembentuk pasta berguna untuk menghilangkan bau amis pada telur itik. Sendawa untuk mempertahankan warna putih telur dan kuning telur gula merah untuk menetralisasi rasa pahit sendawa









BAB. III METODELOGI
3.1Bahan dan Alat
a.     Alat :
1)      Ember
2)      Alat pengaduk
3)      Kuali tanah atau panci
4)      Toples atau tempat penyimpan telur
5)      Kain lap
b.      Bahan :
1)      Telur bebek atau itik
2)      Abu gosok atau batu bata
3)      Garam
4)      Amplas
5)      Air

3.1CARA KERJA
1.     Pilih telur yang bermutu baik (tidak retak atau busuk).
2.      Bersihkan telur dengan jalan mencuci atau dilap dengan air hangat, kemudian keringkan.
3.      Amplas seluruh permukaan telur agar pori-porinya terbuka.
4.      Buat adonan pengasin yang terdiri dari campuran abu gosok dan garam, dengan perbandingan sama (1:1). Dapat pula digunakan adonan yang terdiri dari campuran bubuk bata merah dengan garam.
5.      Tambahkan sedikit air ke dalam adonan kemudian aduk sampai adonan berbentuk pasta.
6.      Bungkus telur dengan adonan satu persatu secara merata sekeliling permukaan telur, kira-kira setebal 1~2 mm.
7.  Simpan telur dalam kuali atanah atau ember plastik selama 15 ~ 20 hari. Usahakan agar telur tidak pecah, simpan di tempat yang bersih dan terbuka.
8.      Setelah selesai bersihkan telur dari adonan kemudian rendam dalam larutan the selama 8 hari (bila perlu).
BAB. IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Dari yang telah di paparkan pada halaman-halaman sebelumnya, dapat di simpulkan bahwa, kandungan gizi dalam telur asin, Warisno (2005:3) Menyatakan bahwa telur bebek juga mengandung mineral kalsium dan magnesium. Telur memenuhi kriteria sebagai bahan makanan yang bernilai biologi tinggi karena proteinnya mudah dicerna dengan koefisien cerna 96%. Dibandingkan dengan daging sapi, beras, dan jagung, nilai biologi protein telur bebek paling tinggi karena mudah dicerna oleh tubuh, telur sangat cocok dikonsumsi terutama oleh anak balita (membutuhkan protein 15 gram per hari).
Di samping itu pula dengan cara pengasinan ini dapat membuat Telur asin menjadi lebih awet sebab garam selain memberi rasa asin berfungsi sebagai pengawet. Garam yang merasuk kedalam telur berfungsi sebagai antiseptik dan pengendali mikroorganisme penyebab pembusukan.
Dan dengan adanya pembuatan makalah ini pula dapat diketahui bagaimana cara pembuatan pengasinan Telur asin tersebut, yang mana dapat di lihat pada halaman-halaman sebelumnya.
4.2 SARAN
Penulis mengharapkan tentunya hal ini menjadi satu hal yang bermanfaat bagi pembaca. Kemudian keterampilan dan keahlian yang telah diperoleh dari makalah ini dapat berdaya guna bagi kita semua, bahkan bisa menimbul pengusaha telur asin yang memiliki pangsa pasar yang luas, mampu memberikan peluang kerja bagi masyarakat sekitar, dan juga untuk dapat mempersiapkan diri dalam kompetisi persaingan yang sehat dalam hal penciptaan peluang kerja yang produktif.
Terakhir penulis mengharapkan kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya, dan tidak lupa penulis juga mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun untuk lebih menyempurnakan isi daripada makalah ini. Mudah - mudahan Tuhan selalu melimpahkan ridho dan kasih sayang-Nya kepada kita semua. Amin.
DAFTAR PUSTAKA

Warisno.2005. Membuat Telur Asin Aneka Rasa. Jakarta : PT Agromedia Pustaka