MAKALAH
MULOK (Kimia Terapan)
“PEMBUATAN SABUN PADAT”
Di Susun Oleh :
Gustin Juna
Saputri
KEMENTERIAN AGAMA RI
MADRASAH AHLIYAH NEGERI (MAN) 1 MODEL BENGKULU
Jl. Cimanuk Km 6,5 Telp. (0736) 21845
TAHUN AJARAN 2012/2013
KOTA BENGKULU
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas petunjuknya kami dapat
menyelesaikan makalah sesuai dengan tugas yang diamanahkan kepada kami,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan secara tuntas. Dan tentunya dengan
karunia-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan penulisan Makalah ini pada
waktunya.
Shalawat beriring salam tak puas-puasnya kita
kirimkan kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW, karena hanya dengan
petunjuknya dan segala usaha upaya beliau, kita dapat rasakan kehidupan yang
berbudaya, beraturan dan menjadikan kita makhluk yang lebih mulia dihadapan
Tuhan.
Harapan saya
semoga makalah dengan judul “PEMBUATAN SABUN PADAT” ini membantu saya dalam
panunjang penilaian dalam mata pelajaran Kimia Terapan ini, agar menjadi lebih
baik.
Makalah ini saya akui masih banyak
kekurangan. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para guru, dan teman sekalian
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini,
sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Wassalamualaikum
Wr.Wb
Bengkulu,
18 April 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
..............................................................................................
i
KATA PENGANTAR ..............................................................................................ii
DAFTAR ISI
............................................................................................................iii
BAB. I PENDAHULUAN
............................................................
1
1.1 Latar Belakang
......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................1
1.3 Tujuan
....................................................................................................1
BAB. II TINJAUAN PUSTAKA .....................................................
2
BAB. III METODOLOGI
..............................................................
7
3.1 Bahan dan Alat
........................................................................................
7
3.2 Cara Kerja
...............................................................................................
8
BAB. IV PENUTUP
.........................................................................
9
4.1 Kesimpulan
..............................................................................................
9
4.2 Saran
....................................................................................................................
10
DAFTAR
PUSTAKA
..................................................................................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1LATAR
BELAKANG
Diawali dengan zaman modern penawaran
produk sabun mandi cair sangat banyak dan menggiurkan dengan berbagai macam
merek dan harga yang cukup bervariasi. Namun pemakaian produk sabun mandi cair
harganya cukup tinggi sehingga tidak bisa di jangkau oleh semua lapisan
masyarakat, walaupun memiliki nilai manfaat yang cukup praktis untuk bisa di
bawa kemana-mana, tetapi hal ini hanya di manfaatkan untuk kalangan tertentu
saja.
Lain halnya dengan pemakaian sabun
padat yang sudah ada sejak dahulu bahkan sampai sekarang yang masih dimanfaatkan
oleh sebagian besar masyarakat bahkan semua lapisan dan golongan, walaupun
kurang praktis tetapi cukup ekonomis. Ini artinya sabun mandi padat masih
menjadi pilihan masyarakat pada umumnya, dan semakin bervariasinya aroma yang
membuat konsumen tertarik.
Oleh karena itu dalam makalah ini
penulis akan mencoba mengamati bagaimana proses pembuatan sabun padat,
sebagaimana yang kita ketahui sabun padat ini masih digunakan secara
turun-temurun hingga zaman modern saat ini.
1.2RUMUSAN MASALAH
Makalah ini akan merumuskan dua
permasalahan tentang pembuatan sabun
padat. Masalah - masalah tersebut dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1.
Bagaimana reaksi
kimia pada proses pembuatan sabun padat ?
2.
Bagaimana proses
pembuatan sabun padat ?
3.
Apa keunggulan
sabun padat dibanding jenis sabun lain ?
1.3 TUJUAN
Sesuai dengan
perumusan masalah, tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui reaksi kimia pada proses
pembuatan sabun padat
2.
Untuk mengetahui cara pembuatan sabun padat
3.
Untuk mengetahui keunggulan sabun padat di
banding sabun jenis lain
BAB.
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Molekul sabun berbentuk rantai panjang panjang dan satu
gugus ionik yang besifat sangat polar. Pada seluruh rantai panjangnya,
strukturnya tepat sama dengan molekul minyak sehingga memiliki keakraban dengan
molekul minyak (bersifat hidrofilik). Sementara pada bagian kepala, ada
sepasang atom yang bermuatan listrik yang hanya senang bergabung dengan molekul
air (bersifat hidrofobik). Kepala inilah yang membuat seluruh molekul sabun
menyatu dengan air.
Sabun adalah
salah satu senyawa kimia tertua yang pernah dikenal. Sabun sendiri tidak pernah
secara aktual ditemukan, namun berasal dari pengembangan campuran antara
senyawa alkali dan lemak/minyak.Bahan pembuatan sabun terdiri dari dua jenis,
yaitu bahan baku dan bahan pendukung. Bahan baku dalam pembuatan sabun adalah
minyak atau lemak dan senyawa alkali (basa). Bahan pendukung dalam pembuatan
sabun digunakan untuk menambah kualitas produk sabun, baik dari nilai guna
maupun dari daya tarik. Bahan pendukung yang umum dipakai dalam proses
pembuatan sabun di antaranya natrium klorida, natrium karbonat, natrium fosfat,
parfum, dan pewarna
Sabun dibuat dengan cara mencampurkan larutan NaOH / KOH dengan minyak atau
lemak. Melalui reaksi kimia, NaOH / KOH mengubah Minyak / Lemak menjadi Sabun.
Proses ini disebut Saponifikasi.
Reaksi penyabunan
(saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah adalah reaksi trigliserida
dengan alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan sabun dan gliserin. Reaksi
penyabunan dapat ditulis sebagai berikut :
C3H5(OOCR)3
+ 3 NaOH → C3H5(OH)3 + 3 NaOOCR
Reaksi pembuatan sabun atau
saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama dan gliserin sebagai
produk samping. Gliserin sebagai produk samping juga memiliki nilai jual. Sabun
merupakan garam yang terbentuk dari asam lemak dan alkali. Sabun dengan berat
molekul rendah akan lebih mudah larut dan memiliki struktur sabun yang lebih
keras. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut
menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion.
Sabun pada umumnya dikenal dalam dua
wujud, sabun cair dan sabun padat. Perbedaan utama dari kedua wujud sabun ini
adalah alkali yang digunakan dalam reaksi pembuatan sabun. Sabun padat menggunakan
natrium hidroksida/soda kaustik (NaOH), sedangkan sabun cair menggunakan kalium
hidroksida (KOH) sebagai alkali. Selain itu, jenis minyak yang digunakan juga
mempengaruhi wujud sabun yang dihasilkan. Minyak kelapa akan menghasilkan sabun
yang lebih keras daripada minyak kedelai, minyak kacang, dan minyak biji katun.
Adapun keunggulan sabun padat di
banding sabun jenis lain adalah sabun
padat memiliki kandungan gliserin yang bagus untuk mereka yang punya masalah
kulit eksim. Tapi sabun padat memiliki kadar pH yang lebih tinggi. Karena itu,
sabun padat lebih mudah membuat kulit kering. Kulit kering ini menjadikan
penyembuhan lambat ketika kulit terluka. Meski begitu, belakangan ini ada sabun
padat pun mulai diproduksi yang mengandung pH netral sehingga tak mengeringkan
kulit lagi. Dan juga sabun padat memiliki tingkat pencemaran yang lebih rendah
sehingga tidak akan terlalu membahayakan hewan lain yang berada di selokan.
Sebenarnya air-air di selokan ini sebagian besar akan mengalr ke satu tempat
kemudian airnya dipakai oleh pdam untuk dijernihkan kemudian digunakan untuk
dijual kembali ke konsumen. Hal ini lah sebenarnya yang menyebabkan pdam
mengalami kesulitan untuk menjernihkan air sehingga pada akhirnya banyak air di
banyak kota sekarang menjadi tidak layak untuk diminum.
Ø Berdasarkan tulisan karya Neo
ALFIANNOER
tentang proses pembuatan sabun padat sebagai berikut :
Sabun
dibuat dari lemak (hewan), minyak (nabati) atau asam lemak (fatty acid) yang
direaksikan dengan basa anorganik yang bersifat water soluble. Biasanya
digunakan caustic soda/soda api (NaOH) atau KOH (kalium hidroksida) juga
alternative yang sering juga dipakai, tergantung spesifik sabun yang
diinginkan. Sabun hasil reaksi dengan sodium hidroksida (NaOH) biasanya lebih
keras dibandingkan dengan penggunaan Potasium Hidroksida (KOH).
Reaksi ini biasa disebut
reaksi penyabunan (saponifikasi) / (saponification reaction).
Oil + 3 NaOH —> 3
Soap + Glycerol
Selain dari reaksi diatas
sabun juga bisa dihasilkan dari reaksi netralisasi Fatty Acid (FA), namun
disini hanya didapat sabun tanpa adanya Gliserin (Glycerol), karena saat proses
pembuatan Fatty Acid, glycerol sudah dipisahkan tersendiri.
FA + NaOH —> Soap +
Water
Pada
awalnya, proses saponifikasi ini masih dilakukan dengan metoda pemasakan/pendidihan
per batch ketel (tidak berkesinambungan), namun setelah perang dunia II
pengembangan proses secara kontinyu terus dilakukan. Dan proses kontinyu ini
sekarang lebih banyak digunakan, karena selain lebih fleksibel, dan cepat juga
lebih ekonomis.
Kedua
proses diatas masih menghasilkan sabun masih mentah berbentuk cair (panas),
biasa disebut neat soap, disamping menghasilkan produk samping lain berupa
glycerol dalam bentuk spent lye yang kemudian diolah lebih lanjut di unit
glycerol. Glycerol adalah material utama dalam industri makanan, kosmetik,
obat-obatan dll.
Nah neat soap ini kemudian dikeringkan di drier unit sampai mencapai bentuk pellet (butiran padat), dimana besarnya kandungan air dalam bentuk pellet ini diatur sesuai kebutuhan spesifikasi sabun yang di inginkan. Butiran ini kemudian di campur di mixer (amalgamator) dengan bahan tambahan lainnya seperti pewarna, perfume, softener, dll. Campuran kemudian di extrude (ditekan) melalui plodder menghasilkan batangan sabun yang kemudian di potong di mesin pemotong dan menuju proses pencetakan di mesin stamping/press menjadi bentuk-bentuk tertentu, baru kemudian di bungkus di unit packaging.
Nah neat soap ini kemudian dikeringkan di drier unit sampai mencapai bentuk pellet (butiran padat), dimana besarnya kandungan air dalam bentuk pellet ini diatur sesuai kebutuhan spesifikasi sabun yang di inginkan. Butiran ini kemudian di campur di mixer (amalgamator) dengan bahan tambahan lainnya seperti pewarna, perfume, softener, dll. Campuran kemudian di extrude (ditekan) melalui plodder menghasilkan batangan sabun yang kemudian di potong di mesin pemotong dan menuju proses pencetakan di mesin stamping/press menjadi bentuk-bentuk tertentu, baru kemudian di bungkus di unit packaging.
Proses
tersebut biasanya untuk jenis sabun toilet soap, namun untuk laundry soap
tahapnya lebih singkat, hanya sampai mesin pemotong, dimana di cutter unit ini
biasanya dilengkapi dengan cetakan untuk membuat brand sabun dan kemudian di
pack.
Ø Lain halnya dengan Sherly Ambarwati yang juga memaparkan tentang pembuatan sabun. Menurut
nya membuat sabun mandi itu mudah asal tahu
caranya. Pada prinsipnya ada 3 cara dalam membuat sabun mandi.
1.
Membuat Sabun Mandi dengan “Hot Proses”
Pembuatan sabun
dengan proses pemanasan membutuhkan ketepatan dalam mempersiapkan semua hal.
Begitu anda mulai membuat sabun dengan proses pemanasan, maka pastikan bahwa
semua hal telah siap, antara lain peralatan seperti wadah, sendok, cetakan,
timbangan, pisau dan lain-lain. Demikian juga dengan perlengkapan keselamatan
seperti sarung tangan, masker, alas meja dan bahan-bahan lainnya.
Bahan-bahan sabun
harus diukur sesuai dengan resepnya. Mungkin sebagai pemula, anda dapat
menggunakan sedikit bahan tambahan, tetapi setelah anda menguasai teknik ini,
maka anda dapat menambahkan bahan tambahan lebih banyak lagi.
Kenakan perlengkapan keselamatan yaitu masker, sarung tangan dan kacamata, anda
dapat menggunakan baju lengan panjang untuk melindungi tubuh anda. Kemudian
anda dapat menimbang kaustik soda kemudian menuangkannya ke air dan mengaduknya
hingga benar-benar larut. Ingat, selalu masukkan kaustik sodanya ke dalam air
dan bukan sebaliknya.
Masukkan minyak yang
telah ditimbang ke dalam panci dan lelehkan. Setelah meleleh, tuangkan larutan
kaustik soda ke dalam panci minyak dan aduk terus. Pengadukannyapun harus
stabil. Campuran yang terus diaduk ini akan berubah warna menjadi krem dan
keruh. Campuran ini harus terus diaduk hingga mengental atau trace. Jika
sudah mengental, tutup pancinya dan kemudian panaskan sebentar. Sabun akan
berubah warna menjadi bening seperti vaselin. Dengan demikian tiba waktunya
untuk melihat apakah campuran ini siap diolah.
Tambahkan warna dan pewangi
ke dalam larutan sabun. Kemudian tambahkan minyak esensial sesuai selera anda.
Untuk tahap ini anda perlu melakukannya secepat mungkin sebelum larutan sabun
mengeras dan sulit untuk dituangkan ke dalam cetakan. Jika sudah masuk dalam
cetakan, ketuk cetakan beberapa kali sehingga udara yang terperangkap
didalamnya bisa keluar. Dinginkan dan kemudian keluarkan dari cetakan, potong
sesuai dengan ukuran dan bentuk yang anda inginkan. Proses ini membutuhkan
kecermatan dan kecepatan sehingga tidaklah mungkin mengajarkannya pada
anak-anak. Akan tetapi jika anda menggunakan cara ini, maka anda akan
mendapatkan sabun yang siap pakai karena kelebihan airnya akan diuapkan dengan
cepat.
2.
Membuat Sabun Mandi dengan “Cold Proses”
Untuk membuat sabun mandi dengan cara
“cold Proses” anda tidak memerlukan kompor untuk membuat sabun mandi dengan
cara ini. Karena proses pembuatan sabun mandi dapat dilakukan dengan cara
mencampurkan semua bahan dalam suhu ruangan.
Panduannya seperti dibawah ini :
- Takar semua bahan sesuai dengan resep sabun yang akan dibuat
- Siapkan wadah cetakan sabun, jika bentuknya kotak anda bisa gunakan alat yang bisa anda buat sendiri, jika bentuk sabun bulat bisa menggunakan pipa PVC (ukuran 2 dim), pipa disemprot dulu dengan minyak atau alkohol.
- Masukkan kaustik soda ke dalam air secara bertahap sambil diaduk. Ukur suhunya dengan termometer.
- Masukkan pula beberapa minyak yang akan digunakan kedalam satu wadah
- Setelah larutan kaustik soda suhunya berkisar 50 derajat masukkan kedalam wadah yang berisi minyak sambil diaduk.
- Selama proses pengadukan sampai kondisi trace masukkan bahan tambahan (seperti susu, coklat, strawberry, dsb-sesuai dengan keinginan) kedalam larutan sambil terus diaduk
- Kemudian masukkan pewangi yang dikehendaki secara bertahap kedalam larutan, jika sudah mulai mengental tuangkan kedalam cetakan.
- Tutup cetakan dengan handuk atau kain lainnya dan diamkan selama 24-28 jam.
- Jika sudah lebih dari 24 jam keluarkan dari cetakan dan potong-potong sesuai dengan ukuran yang diinginkan
- Simpan sabun yang telah dipotong dan baru gunakan setelah 2 minggu setelah pembuatan.
3.
Membuat Sabun Mandi dengan "Melt and Pour" (Lelehkan dan
Tuangkan)
Secara teknis, semua sabun
adalah “Sabun Gliserin”. Dalam sabun produksi pabrik, gliserin yang berlebihan
pada sabun akan dibuang. Sehingga pada sabun buatan sendiri kaya akan gliserin
karena tidak ada pembuangan gliserin.
Di pasaran, istilah
Sabun Gliserin menunjuk pada sabun bening. Biasanya, sabun yang bening
mempunyai ekstra gliserin yang ditambahkan untuk menghasilkan sabun yang
berkhasiat melembabkan kulit. Gliserin adalah “pelembab”. Senyawa ini membawa
kelembaban sendiri; berdasarkan teorinya, jika anda membasuh tangan dengan
sabun gliserin, maka akan tersisa lapisan tipis gliserin yang memberi kelembaban
di kulit.
Sabun dasar yang
bening dapat dibeli dalam bentuk balok besar dan dapat dilelehkan, diwarnai dan
diberi pewangi dan kemudian dicetak. Jenis sabun ini diberi nama “Lelehkan dan
Tuangkan” sedangkan seni melelehkan dan menuangkan sabun ini disebut “Penuangan
Sabun”. Cara ini sangat popular karena mudah dilakukan, karena tidak memerlukan
perlengkapan keselematan, bahkan anak-anakpun dapat mengerjakannya.
Andapun dapat membuat
sabun dari parutan sabun dasar. Cara ini dilakukan melalui proses dingin terlebih
dahulu kemudian baru ditambahi alcohol untuk menjernihkan dan gliserin serta
gula untuk melarutkan dan meningkatkan kejernihannya. Proses ini sangat
berbahaya karena adanya uap alkohol.
BAB.
III
METODELOGI
3.1BAHAN DAN ALAT
Adapun
bahan yang dibutuhkan :
1. Minyak atau Lemak
Hampir
semua minyak / lemak alami bisa dibuat menjadi sabun. Cari yang mudah saja
seperti: Minyak Kelapa, Minyak Sawit, Minyak Zaitun, Minyak Jagung, Minyak
Kedelai
2. NaOH / KOH
Untuk
mengubah minyak / lemak menjadi sabun. Bisa beli di toko bahan kimia, ambil
yang teknis saja.
3. Air
Sebagai
katalis/pelarut. Pilih air sulingan atau air minum kemasan. Air dari pam tidak
bagus, banyak mengandung mineral.
4. Essential dan Fragrance Oils
Sebagai
pengharum. Beli di toko bahan kimia atau lainnya.
5. Pewarna
Untuk
mewarnai sabun. Bisa juga memakai pewarna makanan.
6. Zat Aditif
Rempah, herbal,
talk, tepung kanji/maizena dapat ditambahkan pada saat “trace”.
Alat-alat yang dibutuhkan :
1.
Sebuah masker sederhana
Dipakai selama
pembuatan larutan NaOH / KOH saja.
1.
Kacamata
Dipakai selama
pembuatan larutan NaOH / KOH saja.
2.
Sepasang sarung tangan karet
Dipakai selama
pembuatan sabun.
3.
Botol plastik
Untuk wadah air.
4.
Timbangan dapur (dengan skala terkecil 1 atau 5 gram).
5.
Kantong plastik kecil
Untuk menimbang
NaOH/KOH.
6.
Sendok stainless steel atau plastik-polipropilen
Untuk menuangkan
NaOH / KOH dan mengaduknya.
7.
Wadah dari gelas atau plastik-polipropilene
Untuk tempat
larutan NaOH/KOH dengan air.
8.
Wadah dari plastik
Untuk menimbang
serta tempat air dan minyak.
9.
Kain
Untuk menutup
cetakan setelah diisi sabun.
10. Plastik
tipis
Untuk melapisi
cetakan.
3.2CARA PEMBUATAN SABUN PADAT :
- Timbang air dan NaOH / KOH, sesuai dengan Resep. Larutkan NaOH / KOH ke dalam air sejuk / dingin (Jangan menggunakan wadah aluminium. Gunakan stainless steel, gelas pyrex atau plastik-poliproplen). Jangan menuangkan air ke NaOH / KOH. Tuangkan NaOH / KOH ke dalam air sedikit demi sedikit. Aduk higga larut. Pertama-tama larutan akan panas dan berwarna keputihan. Setelah larut semuanya, simpan di tempat aman untuk didinginkan sampai suhu ruangan. Akan didapatkan larutan yang jernih.
- Timbang minyak (Minyak Kelapa, Minyak Sawit, Minyak Zaitun, Minyak Jagung, Minyak Kedelai...) sesuai dengan Resep.
- Tuangkan minyak yang sudah ditimbang ke dalam blender.
- Hati hati tuangkan larutan NaOH / KOH ke dalam minyak.
- Pasang cover blender, taruh kain
di atas cover tadi untuk menghindari cipratan dan proses
pada putaran terendah. Hindari jangan sampai menciprat ke muka atau badan anda. Hentikan blender dan periksa sabun untuk melihat tahap “trace”. “Trace” adalah kondisi dimana sabun sudah terbentuk dan merupakan akhir dari proses pengadukan. Tandanya adalah ketika campuran sabun mulai mengental. Apabila disentuh dengan sendok, maka beberapa detik bekas sendok tadi masih membekas, itulah mengapa dinamakan “trace”. - Pada saat “trace” tadi anda bisa menambahkan pengharum, pewarna atau aditif. Aduk beberapa detik kemudian hentikan putaran blender.
- Tuang hasil sabun ini ke dalam cetakan. Tutup dengan kain untuk insulasi. Simpan sabun dalam cetakan tadi selama satu hingga dua hari. Kemudian keluarkan dari cetakan, potong sesuai selera. Simpan sekurang-kurangnya 3 minggu sebelum dipakai.
BAB.
IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan
yang dapat penulis ambil dari makalah ini adalah reaksi kimia yang terjadi pada
reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah adalah reaksi
trigliserida dengan alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan sabun dan
gliserin. Reaksi penyabunan dapat ditulis sebagai berikut :
C3H5(OOCR)3
+ 3 NaOH → C3H5(OH)3 + 3 NaOOCR
Di samping itu keunggulan sabun padat
di banding sabun jenis lain adalah sabun
padat memiliki kandungan gliserin yang bagus untuk mereka yang punya masalah
kulit eksim. Tapi sabun padat memiliki kadar pH yang lebih tinggi. Karena itu,
sabun padat lebih mudah membuat kulit kering. Kulit kering ini menjadikan
penyembuhan lambat ketika kulit terluka. Meski begitu, belakangan ini ada sabun
padat pun mulai diproduksi yang mengandung pH netral sehingga tak mengeringkan
kulit lagi. Dan juga sabun padat memiliki tingkat pencemaran yang lebih rendah
sehingga tidak akan terlalu membahayakan hewan lain yang berada di selokan.
Sebenarnya air-air di selokan ini sebagian besar akan mengalr ke satu tempat
kemudian airnya dipakai oleh pdam untuk dijernihkan kemudian digunakan untuk
dijual kembali ke konsumen. Hal ini lah sebenarnya yang menyebabkan pdam
mengalami kesulitan untuk menjernihkan air sehingga pada akhirnya banyak air di
banyak kota sekarang menjadi tidak layak untuk diminum.
Dengan
makalah ini pula dapat kita ketahui cara-cara pembuatan sabun padat, yang
sebagaimana telah dipaparkan pada halaman-halaman sebelumnya.
4.2
SARAN
Adapun sedikit saran dari penulis
dalam hal pembuatan sabun ini, agar membuat sabun yang lebih variatif lagi
dengan penambahan pewarna alami, essential alami, dan scrub alami (dari
biji-biji buah yang dikeringkan atau beras yang dihaluskan).
Dan
juga disamping itu penulis mengharapkan tentunya hal ini menjadi satu hal yang
bermanfaat bagi pembaca. Kemudian keterampilan dan keahlian yang telah
diperoleh dari makalah ini dapat berdaya guna bagi kita semua.
Terakhir
penulis mengharapkan kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya, dan
tidak lupa penulis juga mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun
untuk lebih menyempurnakan isi daripada makalah ini. Mudah - mudahan Tuhan
selalu melimpahkan ridho dan kasih sayang-Nya kepada kita semua. Amin.
DAFTAR
PUSTAKA
Terimakasih sudah berbagi mengenai info makalah tentang sabun | salam kenal & sukses selalu
BalasHapusSangat membantu, dalam pengerjaan tugas. Terima Kasih banyak :))
BalasHapusYou should see how my friend Wesley Virgin's autobiography starts in this shocking and controversial video.
BalasHapusAs a matter of fact, Wesley was in the army-and soon after leaving-he discovered hidden, "SELF MIND CONTROL" tactics that the government and others used to get anything they want.
As it turns out, these are the EXACT same methods lots of famous people (especially those who "come out of nothing") and elite business people used to become wealthy and famous.
You've heard that you only use 10% of your brain.
That's really because most of your brain's power is UNCONSCIOUS.
Maybe this thought has even occurred INSIDE OF YOUR own mind... as it did in my good friend Wesley Virgin's mind around 7 years back, while riding an unlicensed, beat-up trash bucket of a car without a driver's license and on his debit card.
"I'm very fed up with going through life payroll to payroll! Why can't I become successful?"
You've taken part in those types of thoughts, isn't it so?
Your very own success story is going to be written. You need to start believing in YOURSELF.
CLICK HERE To Find Out How To Become A MILLIONAIRE
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
BalasHapusTerjangkau
Cost saving
Solusi
Penawaran spesial
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Coagulan
Flokulan
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Garment wash
Eco Loundry
Paper Chemical
Textile Chemical
Coagulant
Flokulan,nutrisi, bakteri
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem
Alat-alat listrik
Packaging
Pallet
CAT COLD GALVANIZE COMPOUND K 404 CG
Almunium